Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bismillahirahmannirahim.
Terkadang menangis membuatmu bahagia dan terkadang tersenyum membuatmu sedih, itu hal yang wajar bukan. Akan tetapi di dalam cinta semuanya selalu berkaitan, misalnya dikala kita sedang menikmati cinta yang membuatmu menangis dan terkadang tertawa dalam hal apapun. Wahai manusia yang beriman terkadang kita terjerumus dalam kata-kata cinta, entah mengapa hal itu sulit untuk ditahan dan karena hubungan tersebut belum ada ikatan yang sah maka jika kita melakukannya kita akan mendapatkan dosa. Mungkin hanya sebagian yang tahu akan hal itu atau juga ada yang tahu tapi mengabaikannya dan ada yang memang benar-benar tidak tahu. Maka dari itu sebagai umat manusia wajib untuk memberitahukan kepada sesama agar tidak terjerumus dalam hal yang di larangan oleh Allah SWT.
Cerita ini sebenarnya sudah ada pada entri sebelumnya yaitu "Kesetiaan atau hanya suka" dan cerita ini saling berkaitan. Cerita ini diawali saat gw masih duduk di kelas 12. Yang dimana gw menyukai seorang muslimah yang terkadang kami saling bertatapan, terkadang gw khliaf karena saling bertatapan dengan lawan jenis itu kurang baik dan nantinya bisa menimbulkan dosa. Entah mengapa gw tetap demen sama tuh cewe sampai-sampai gw suka nyengir kalo dia tersenyum apalagi tertawa terus ngeliat gw gitu, bisa-bisa gw salting.
Awalnya sih gw waktu itu iseng ngeliat twitter orang, memang manusia selalu ingin tahu dengan apa yang tidak diketahuinya. Eh gw sih waktu itu memang sudah suka dari pandangan pertama tapi saat itu gw belum menemukan twitter sang bidadari. Dan pada akhirnya gw menemukannya, yah walaupun dia sudah mempunyai pasangan sementara alias pacar, gw ga peduli sebelum dia belum mempunyai pasangan sah alias menikah. Akan tetapi gw berpegang teguh ga bakal ganggu orang yang sudah punya pasangan. Gw hanya bisa memantaunya alias stalking dari twitter dan terkadang gw ngeliat dia dari kejauhan. Terkadang gw jenuh akan tetapi jika gw ngebayangin wajahnya yang menggunakan hijab, alangkah indahnya dunia yang fana ini. Seketika gw berada di tempat yang sangat indah yaitu mekkah. Gw juga suka nyengir ga jelas kalo dikamar, haha biasa orang yang ga doyan ngomong mah ngomong sendiri dikamar, hanya bisa curhat dengan teman yang dipercaya dan Allah SWT. Waktu itu yang kedua kalinya gw merasa sangat gelisah karena dia cuma panggil nama gw yang dimana saat itu sedang pembersihan kelas, gw sih cuma bilang "iya", karena gw ga bisa mikir lagi, bingung banget gw jawab apa, ya hanya itu yang bisa dijawab terus gw senyum sendiri. Memang rasanya gw pengen deket mulu sama dia, tapi kan itu dilarang agama, yah harus jaga nafsu juga. saat itu ada kesempatan buat bicara akan tetapi gw ngeliat ada sang pacarnya jadi gw langsung pergi dari sana, bersihin yang lain. Gw sih sebenarnya belum tahu jelas kenapa tuh pacarnya suka ngeliat gw yah gw buang muka aja, kadang gw pikir tuh cowo maho apa ya? (hehe bercanda) gw pikir sih mungkin dia tau kalo gw suka sama sang bidadari. Walaupun melihat mereka berduaan didepan meja gw dan setiap ada kesempatan tuh cowo datang mulu, kayaknya ga mentingin pelajaran dan mungkin lebih mementingkan pasangan sementaranya.
Jujur, gw putus ma cewe gw waktu itu karena gw pikir sudah tidak baik lagi karena gw tidak terlalu care saat itu dengannya. Terus gw selalu care sama sang bidadari karena dialah yang gw dambakan saat ini dan nanti( aamiin). Gw sering kesel tuh mereka berduaan didepan mata gw. Pernah waktu itu gw bersandar di depan pintu dan tidak sengaja gw melihat dia yang sedang berduaan itu, terus dia bukannya ngeliat cowonya tapi ngeliat gw. Biar tidak menjadi konflik gw manggil temen gw yang tepat dibelakang mereka dan mengajaknya untuk menunaikan ibadah shalat berjamaah. Padahal gw cuma mau liat dia awalnya, dan saat itu juga waktu Dzuhur pun telah berkumandang. Dulu sekali juga ada cewe yang gitu sama gw, mungkin dia ga tega saat itu dia bersama cowo lain dan gw ngeliat kejadian itu didepannya, tapi dia seringkali melihat gw daripada si cowo. Gw suka bingung sama para akhwat, sebenarnya apa yang mereka pikirkan saat itu. Dan jika dia nanti single, mungkin gw (ga) bakal nembak sang bidadari dikarenakan pemikiran gw pacaran itu dosa, nikmatilah single kamu dan bersiaplah disaat waktunya tiba, dia akan berada disebelahmu dan gw akan mengucapkan ijab kabul, itu yang gw pikirkan sampai detik ini. Dan jika kami bersatu mungkin aku hanya bisa jaga jarak dan tidak akan berdua-duaan, apalagi melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT. Walaupun itu hanya sedikit dosanya tapi tetap saja itu dosa dan jika dilakukan berkali-kali akan menumpuk menjadi bukit bahkan bisa menjadi gunung. Dan jika kami bersatu, gw hanya bisa menanyakan kabarnya dengan langsung akan tetapi tidak menatap matanya( yang akan membuat dosa) atau mungkin menggunakan teknologi informasi terkini. Menanyakan hal-hal atau kabarnya menurut gw itu wajar aja sih, akan tetapi jangan terlalu berlebihan saja seperti memanggil sayang, beb, abi, umi. Kan kita belum menjadi pasangan yang sah malah menyalahgunakan kata-kata tersebut. Mungkin gw akan memanggil namanya saja, itu sudah cukup. Yah sebenarnya gw masih bingung kenapa para akhwat yang menulis di bionya dengan kata-kata islami akan tetapi kenapa mereka bisa terjerumus dengan cinta sementara tersebut. Apakah para akhwat belum mengerti tentang hal tersebut atau mereka mengabaikannya atau juga mereka tidak mengetahuinya.
Para akhwat dikaruniai kemuliaan yang tinggi, dari sebagian para akhwat yang seharusnya mereka jaga dengan sebaik-baiknya tapi mengapa mereka tidak menjaga jasmaninya. Terkadang kita sering melihat mereka berdua-duaan atau juga mereka berpegang tangan mungkin juga berpelukan dan mungkin mereka berciuman atau yang lebih parah lagi bersetubuh, Astaghfirullah hal'adzim. Itu hal yang sangat wajar jika mereka adalah pasangan suami-istri yang sah, tapi jika sebaliknya.
Maka Renungkanlah. Apakah dia dapat membahagiakanmu selamanya? Apakah dia dapat membuatmu tersenyum dikala anda sedang berduka? Apakah dia selalu ada disaat anda sedang mendapatkan cobaan?
Apakah dia tetap bersama anda jika wajah yang cantik nan indah anda dihilangkan? Apakah anda rela meninggalkan orang tua anda yang tidak merestui hubungan anda dengan pasangan anda? Apakah cinta sejatimu adalah dia?
Hanya anda yang dapat menjawab pertanyaan tersebut. Dan jika anda ingin berubah menjadi para akhwat yang dimuliakan Allah SWT maka berubahlah sekarang, jika tidak, itu adalah hak anda untuk memutuskan suatu permasalahan. Allah tidak akan merubah umatnya jika ia tidak berniat untuk menuju jalan yang di ridhoi Allah SWT.
Cinta tidaklah sebagus kata-kata tersebut jika kamu tidak dapat memahaminya layaknya sepasang kekasih sementara(pacaran), hingga saat itu pastinya kamu tidak akan mendapatkan makna cinta yang sesungguhnya, maka dari itu tunggulah dia hingga datangnya hari yang dinanti yaitu hari sepasang kekasih yang sah alias menikah. Dan sebenarnya cinta sejati kita hanya kepada Allah SWT semata, bukan kepada umatnya.
Jarak jauh adalah ujian kesetiaan, sedangkan jarak dekat adalah ujian keimanan, sebelum halal perekat dengan do'a. Bukan pacaran. Semoga Allah meridhoi sehingga mampu menyatukan dua hati dalam ikatan suci yaitu pernikahan .
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
TAKBIR!! Allahu Akbar!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar